Wednesday, February 1, 2012
Sejarah Menara Masjid Pertama di Dunia
Menara (minaret) adalah salah satu unsur arsitektural Islam yang dianggap penting pada bangunan masjid. Menara muncul dari kebutuhan pada panggilan untuk shalat. Suara muadzin dari atas menara diharapkan dapat di dengar dari jarak jauh.
Pada awal perkembangannya, Islam belum mengenal adanya bangunan menara pada masjid. Menurut sarjana Inggris terkemuka yang mengkaji arsitektur Islam, KAC Creswell, Masjid Quba yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Madinah tak dilengkapi dengan menara. "Pada saat Nabi Muhammad belum dikenal menara," ungkap Creswell.
Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam 4: Pemikiran dan Peradaban disebutkan, semasa Rasulullah SAW hidup, panggilan untuk shalat dikumandangkan dari atap rumahnya di Madinah. Begitu pula pada era kepemimpinan Khulafa ar-Rasyidin, papar Creswell, masjid-masjid yang dibangun belum diengkapi dengan bermenara. Hanya saja ada semacam ruang kecil di puncak teras masjid sebagai tempat muadzin mengumandangkan adzan.
Lalu kapan menara masjid pertama kali dibangun? Laman Wikipedia menyebutkan menara tersebut dibangun di Basra pada tahun 665 Masehi sewaktu pemerintahan Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan. Muawiyah mendukung pembangunan menara masjid untuk menyaingi menara-menara lonceng di gereja.
Namun menurut Creswell, jejak menara di dunia Islam pertama kali ditemukan di Damaskus mulai tahun 673 M. "Menara pertama kali berdiri di samping masjid 41 tahun setelah Nabi Muhammad SAW tutup usia," tutur Creswell. Meski begitu, beberapa sarjana mengungkapkan, di rumah Abdullah ibnu Umar berdiri sebuah tiang. Dari atas tiang itu adzan dikumandangkan adzan sehingga bisa terdengar sampai jauh. Konon, tiang itu masih berdiri hingga abad ke-10 Hijriyah.
Menara masjid Aswan di Mesir
Sekitar tahun 703 M atau 91 H, Umar ibnu Abdul Aziz juga telah membangun empat menara di setiap sudut Masjid Nabawi. Setiap menara tingginya mencapai sembilan meter. Melalui menara itu, muadzin bisa mengumandangkan panggilan shalat. Sementara itu, Ensklopedia Britanicca menyebutkan, menara masjid tertua di dunia terdapat di Kairouan, Tunisia yang dibangun antara tahun 724 M hingga 727 M.
Tradisi Byzantium
Versi lain menyebutkan, Khalifah Al-Walid I (705-715) dari Bani Umayyah merupakan pemimpin muslim pertama yang memasukkan unsur menara sebagai salah satu unsur khas dalam arsitektur masjid. Semasa berkuasa, Al-Walid I memang dikenal sebagai pemimpin yang punya selera dan kepedulian tinggi dalam rancang bangun arsitektur.
Tradisi membangun menara ini diawali ketika Al-Walid I memerintahkan pemugaran bekas bangunan basilika Santo John menjadi sebuah masjid besar, yang kemudian menjadi Masjid Agung Damaskus. Awalnya, pada bekas bangunan basilika tersebut terdapat dua buah menara yang berfungsi sebagai penunjuk waktu, lonceng pada siang hari dan kerlipan lampu pada malam hari.
Menara itu merupakan salah satu ciri khas bangunan Byzantium. Dalam Ensikopedia Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve (IBVH) disebutkan, asal-usul menara sebagai sebuah bangunan arsitektural mungkin didasarkan pada satu ada campuran beragam sumber. Ada yang menyebutkan berasal dari menera api simbolis Zoroaster hingga menara pengawas Romawi, mercu suar pantai, hingga gereja.
Namun, terlepas dari mana asal-muasalnya, Khalifah Al-Walid I amat tertarik untuk mempertahankan kedua menara yang bertengger di basilika Santo Jhon itu. Bahkan, untuk mempertegas wibawa dan kemegahan Masjid Agung Damaskus itu, dia kemudian membangun lagi sebuah menara di sisi utara pelataran masjid (tepat di atas Gerbang al-Firdaus). Menara itu pun biasa disebut Menara Utara Masjid Damaskus.
Setahun kemudian (706 M), Khalifah Al-Walid I memutuskan memugar Masjid Nabawi di Madinah. Awalnya, masjid itu tak dilengkapi satu menara pun. Atas perintah Al-Walid I, para arsitek mulai membangun menara masjid sebagai tempat muadzin untuk mengumandangkan adzan. Bentuk menara pada Masjid Nabawi dan menara utara Masjid Damaskus sangat mirip, terutama pada ornamen kubah puncak menara yang ramping.
Sumber : http://kolom-inspirasi.blogspot.com/2012/01/sejarah-menara-masjid-pertama-di-dunia.html#ixzz1l5iMwHXd
Tuesday, January 31, 2012
In:
Sex
,
Tips dan Trik
6 Cara Agar Wanita Bisa Orgasme Saat Bercinta
Bagi wanita, mendapatkan orgasme saat bercinta tidak semudah pria meraih klimaksnya. Namun bukan berarti Anda tidak bisa merasakan orgasme itu.
Ada beberapa hal yang menyebabkan wanita tidak bisa orgasme saat berhubungan intim. Psikiatris asal Toronto, Marcia Sirota mengungkapkan beberapa cara mudah agar Anda tak lagi kesulitan mendapatkan orgasme, seperti dikutip dari Huffington Post:
1. Jangan Terlalu Sering Berkompromi
Wanita terkadang merasa takut mengeluarkan pendapatnya yang menurutnya tidak penting, karena khawatir bisa membuat hubungan pernikahan retak. Wanita terkadang juga tak mau mengungkapkan keinginannya karena takut ditolak.
Apa yang dilakukan wanita tersebut, juga terjadi pada kehidupan seks mereka. Wanita tak mau mengatakan pendapatnya atau keinginannya yang seharusnya diucapkan agar pasangannya mengerti.
Terlalu sering berkompromi sebenarnya bisa merugikan Anda sendiri, apalagi jika itu berhubungan dengan aktivitas seks. Kalau Anda terlalu sering pasrah saat tidak mencapai orgasme, bagaimana bisa Anda menikmati kegiatan tersebut?
2. Katakan Keinginan dan Perasaan Anda
Kalau Anda tidak bisa mengungkapkan apa keinginan Anda saat bercinta dengan suami, Anda tidak akan bisa menikmati aktivitas tersebut. Seks yang menyenangkan seharusnya membuat Anda dan pasangan merasa aman dan nyaman.
Tips kedua ini, sebenarnya adalah lanjutan dari yang pertama. Cobalah Anda mengungkapkan keinginan dan perasaan Anda sebelum bercinta. Tentu sangat tidak adil, kalau Anda berharap suami bisa membaca pikiran atau kemauan istrinya. Ingatlah, hubungan seks yang sehat berasal dari komunikasi yang juga sehat.
3. Menerima Tubuh Anda Apa Adanya
Para wanita sebaiknya memahami tubuh mereka, apa yang membuatnya senang, sakit atau tidak nyaman. Saat Anda paham, aktivitas bercinta bisa jadi lebih menyenangkan. Anda tahu kapan harus meminta si dia stop ketika rasa nyaman itu mulai terasa atau bagaimana posisi yang memang membuat tubuh Anda tidak merasakan sakit.
Bukan hanya memahami tubuh saja, Anda juga harus menyayanginya kalau ingin bisa merasakan orgasme saat bercinta. Percaya diri merupakan kunci untuk meraih kenikmatan seks. Kalau Anda terus berpikir soal selulit, lemak atau ketidaksempurnaan lainnya, mood Anda saat bercinta bisa hilang. Cobalah rileks dan jangan terlalu sadar diri soal kekurangan di tubuh tersebut untuk menikmati aktivitas seks bersama suami.
4. Stop Menganggap Seks Sebagai Hadiah atau Menolaknya karena Hukuman
Beberapa wanita percaya untuk mendapatkan keinginannya, mereka bisa menggunakan seks untuk merayu sang suami. Hal sebaliknya juga berlaku, wanita akan menolak bercinta sebagai bentuk 'hukuman' pada suaminya yang mereka anggap telah melakukan kesalahan.
Kalau Anda terus melakukan hal di atas pada suami, percayalah hal tersebut justru bisa menyebabkan pernikahan retak. Pria tentu tidak mau selamanya dikontrol atau dihukum, terutama untuk urusan seks. Mereka tidak mau dianggap sebagai anak-anak di mana kalau mereka melakukan kesalahan, dihukum oleh Anda dan kalau dia bertindak menyenangkan akan diberi hadiah.
Sebaiknya, jika memang Anda sedang tidak ingin bercinta katakan saja padanya kalau Anda kurang mood. Komunikasan hal tersebut bersamanya, jangan sampai suami beranggapan, Andalah yang memutuskan kapan waktunya kalian bercinta atau tidak.
Hal serupa juga berlaku kalau Anda menggunakan seks sebagai cara untuk merayu atau bagian dari 'hadiah' untuknya. Seks bukanlah komoditas ataupun transaksi bisnis. Seks seharusnya menjadi aktivitas intim yang dinikmati dan diinginkan Anda dan suami.
5. Jangan Lupakan Selera Humor
Tidak melupakan selera humor penting dalam aktivitas bercinta Anda dengan suami. Apalagi jika Anda dan dia tengah mencoba hal-hal baru. Saat segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, tentu akan sangat menyenangkan jika bisa mentertawakannya bersama-sama, bukan jadi salah tingkah atau malah saling menyalahkan.
6. Memberi & Menerima
Salah satu hal terbaik saat bercinta adalah ketika Anda dan suami saling memuaskan satu sama lain. Anda akan spesial di mata suami, begitu juga suami di mata Anda, bukan karena teknik atau gerakan mahir saat bercinta. Kemauan dan usaha Anda untuk membuat pasangan bahagialah yang membuat hal tersebut jadi istimewa. Saat pasangan benar-benar saling peduli soal kebutuhan seks pasangannya, hubungan intim pun jadi menyenangkan.
Ada beberapa hal yang menyebabkan wanita tidak bisa orgasme saat berhubungan intim. Psikiatris asal Toronto, Marcia Sirota mengungkapkan beberapa cara mudah agar Anda tak lagi kesulitan mendapatkan orgasme, seperti dikutip dari Huffington Post:
1. Jangan Terlalu Sering Berkompromi
Wanita terkadang merasa takut mengeluarkan pendapatnya yang menurutnya tidak penting, karena khawatir bisa membuat hubungan pernikahan retak. Wanita terkadang juga tak mau mengungkapkan keinginannya karena takut ditolak.
Apa yang dilakukan wanita tersebut, juga terjadi pada kehidupan seks mereka. Wanita tak mau mengatakan pendapatnya atau keinginannya yang seharusnya diucapkan agar pasangannya mengerti.
Terlalu sering berkompromi sebenarnya bisa merugikan Anda sendiri, apalagi jika itu berhubungan dengan aktivitas seks. Kalau Anda terlalu sering pasrah saat tidak mencapai orgasme, bagaimana bisa Anda menikmati kegiatan tersebut?
2. Katakan Keinginan dan Perasaan Anda
Kalau Anda tidak bisa mengungkapkan apa keinginan Anda saat bercinta dengan suami, Anda tidak akan bisa menikmati aktivitas tersebut. Seks yang menyenangkan seharusnya membuat Anda dan pasangan merasa aman dan nyaman.
Tips kedua ini, sebenarnya adalah lanjutan dari yang pertama. Cobalah Anda mengungkapkan keinginan dan perasaan Anda sebelum bercinta. Tentu sangat tidak adil, kalau Anda berharap suami bisa membaca pikiran atau kemauan istrinya. Ingatlah, hubungan seks yang sehat berasal dari komunikasi yang juga sehat.
3. Menerima Tubuh Anda Apa Adanya
Para wanita sebaiknya memahami tubuh mereka, apa yang membuatnya senang, sakit atau tidak nyaman. Saat Anda paham, aktivitas bercinta bisa jadi lebih menyenangkan. Anda tahu kapan harus meminta si dia stop ketika rasa nyaman itu mulai terasa atau bagaimana posisi yang memang membuat tubuh Anda tidak merasakan sakit.
Bukan hanya memahami tubuh saja, Anda juga harus menyayanginya kalau ingin bisa merasakan orgasme saat bercinta. Percaya diri merupakan kunci untuk meraih kenikmatan seks. Kalau Anda terus berpikir soal selulit, lemak atau ketidaksempurnaan lainnya, mood Anda saat bercinta bisa hilang. Cobalah rileks dan jangan terlalu sadar diri soal kekurangan di tubuh tersebut untuk menikmati aktivitas seks bersama suami.
4. Stop Menganggap Seks Sebagai Hadiah atau Menolaknya karena Hukuman
Beberapa wanita percaya untuk mendapatkan keinginannya, mereka bisa menggunakan seks untuk merayu sang suami. Hal sebaliknya juga berlaku, wanita akan menolak bercinta sebagai bentuk 'hukuman' pada suaminya yang mereka anggap telah melakukan kesalahan.
Kalau Anda terus melakukan hal di atas pada suami, percayalah hal tersebut justru bisa menyebabkan pernikahan retak. Pria tentu tidak mau selamanya dikontrol atau dihukum, terutama untuk urusan seks. Mereka tidak mau dianggap sebagai anak-anak di mana kalau mereka melakukan kesalahan, dihukum oleh Anda dan kalau dia bertindak menyenangkan akan diberi hadiah.
Sebaiknya, jika memang Anda sedang tidak ingin bercinta katakan saja padanya kalau Anda kurang mood. Komunikasan hal tersebut bersamanya, jangan sampai suami beranggapan, Andalah yang memutuskan kapan waktunya kalian bercinta atau tidak.
Hal serupa juga berlaku kalau Anda menggunakan seks sebagai cara untuk merayu atau bagian dari 'hadiah' untuknya. Seks bukanlah komoditas ataupun transaksi bisnis. Seks seharusnya menjadi aktivitas intim yang dinikmati dan diinginkan Anda dan suami.
5. Jangan Lupakan Selera Humor
Tidak melupakan selera humor penting dalam aktivitas bercinta Anda dengan suami. Apalagi jika Anda dan dia tengah mencoba hal-hal baru. Saat segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, tentu akan sangat menyenangkan jika bisa mentertawakannya bersama-sama, bukan jadi salah tingkah atau malah saling menyalahkan.
6. Memberi & Menerima
Salah satu hal terbaik saat bercinta adalah ketika Anda dan suami saling memuaskan satu sama lain. Anda akan spesial di mata suami, begitu juga suami di mata Anda, bukan karena teknik atau gerakan mahir saat bercinta. Kemauan dan usaha Anda untuk membuat pasangan bahagialah yang membuat hal tersebut jadi istimewa. Saat pasangan benar-benar saling peduli soal kebutuhan seks pasangannya, hubungan intim pun jadi menyenangkan.
Efek Buruk Duduk Terlalu Lama & Cara Mengatasinya
Apakah Anda bekerja dengan duduk selama lebih dari enam jam di kantor? Hati-hati, duduk selama berjam-jam memiliki efek yang sangat mematikan.
Duduk berja-jam tanpa jeda meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 64 persen. Anda juga mengurangi kualitas hidup selama tujuh tahun serta membuat tubuh lebih rentan mengalami kanker. Parahnya, sebagian orang justru menghabiskan waktu hingga 15 jam untuk duduk baik di sofa, di kursi kantor, atau di dalam kendaraan.
Sederhananya, duduk berlebihan dapat membunuh anda. Mau tahu apa yang terjadi pada tubuh saat duduk?
1. Sesaat setelah duduk
Aktivitas elektrik pada otot melambat, tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Bila duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori 40 persen yang bisa menyebakan diabetes.
2. Dua minggu
Bila tak mengubah gaya hidup ini, tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot Anda tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, konsumsi oksigen menurun sehingga akan mempersulit Anda naik tangga dan berjalan.
3. Setelah satu tahun
Setelah setahun, efek jangka panjang dari duduk mulai terasa. Menurut studi dalam jurnal Nature, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Anda akan mulai kehilangan satu persen massa tulang bila duduk lebih dari 6 jam sehari.
4. Setelah 10-20 Tahun
Setelah satu-dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Ini akibat risiko mengalami penyakit jantung meningkat sebesar 64 persen. Selain itu risiko kanker prostat atau kanker payudara meningkat 30 persen.
Namun, tak perlu khawatir. Anda bisa melawan efek mematikan ini dengan beberapa hal yang terbilang sederhana, seperti dikutip Lifehacker, yaitu:
Ingatlah untuk berdiri setiap satu jam
Bekerja di kantor bukan berarti Anda harus duduk seharian hingga saat makan siang atau pulang. Istirahat pendek, menurut sebuah studi mampu mengurangi semua masalah di atas. Ciptakan aktivitas yang memaksa Anda bergerak dari kursi Anda. Letakkan telepon atau mesin fotokopi jauh dari jangkauan atau berjalan mengambil air minum di tempat yang agak jauh dari Anda. Bila perlu nyalakan alarm di ponsel untuk mengingatkan Anda.
Bergerak minimal 30 menit tiap hari
Dr Brian Parr, Profesor di Departemen Ilmu Olahraga dan Kesehatan di University of South Carolina menunjukkan aktivitas moderat yang Anda lakukan setara dengan jalan cepat. Pekerjaan membersihkan rumah atau halaman, atau aktivitas apapun yang membuat Anda bergerak setara dengan olahraga moderat.
Cari cara agar Anda tetap bergerak saat ke dan selama di kantor
Bila Anda mengendarai mobil ke kantor, Anda bisa memarkir mobil di dekat kantor dan berjalan kaki menuju tempat kerja 10-15 menit. Seharian Anda telah bergerak 30 menit bukan?
Lebih baik berdiri untuk mengambil file dari lemari ketimbang Anda menyeret kursi sambil duduk. Berjalan ke tempat rekan kerja lebih baik daripada mengirimkan surat elektronik kepada mereka.
sumber
Duduk berja-jam tanpa jeda meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 64 persen. Anda juga mengurangi kualitas hidup selama tujuh tahun serta membuat tubuh lebih rentan mengalami kanker. Parahnya, sebagian orang justru menghabiskan waktu hingga 15 jam untuk duduk baik di sofa, di kursi kantor, atau di dalam kendaraan.
Sederhananya, duduk berlebihan dapat membunuh anda. Mau tahu apa yang terjadi pada tubuh saat duduk?
1. Sesaat setelah duduk
Aktivitas elektrik pada otot melambat, tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Bila duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori 40 persen yang bisa menyebakan diabetes.
2. Dua minggu
Bila tak mengubah gaya hidup ini, tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot Anda tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, konsumsi oksigen menurun sehingga akan mempersulit Anda naik tangga dan berjalan.
3. Setelah satu tahun
Setelah setahun, efek jangka panjang dari duduk mulai terasa. Menurut studi dalam jurnal Nature, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Anda akan mulai kehilangan satu persen massa tulang bila duduk lebih dari 6 jam sehari.
4. Setelah 10-20 Tahun
Setelah satu-dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Ini akibat risiko mengalami penyakit jantung meningkat sebesar 64 persen. Selain itu risiko kanker prostat atau kanker payudara meningkat 30 persen.
Namun, tak perlu khawatir. Anda bisa melawan efek mematikan ini dengan beberapa hal yang terbilang sederhana, seperti dikutip Lifehacker, yaitu:
Ingatlah untuk berdiri setiap satu jam
Bekerja di kantor bukan berarti Anda harus duduk seharian hingga saat makan siang atau pulang. Istirahat pendek, menurut sebuah studi mampu mengurangi semua masalah di atas. Ciptakan aktivitas yang memaksa Anda bergerak dari kursi Anda. Letakkan telepon atau mesin fotokopi jauh dari jangkauan atau berjalan mengambil air minum di tempat yang agak jauh dari Anda. Bila perlu nyalakan alarm di ponsel untuk mengingatkan Anda.
Bergerak minimal 30 menit tiap hari
Dr Brian Parr, Profesor di Departemen Ilmu Olahraga dan Kesehatan di University of South Carolina menunjukkan aktivitas moderat yang Anda lakukan setara dengan jalan cepat. Pekerjaan membersihkan rumah atau halaman, atau aktivitas apapun yang membuat Anda bergerak setara dengan olahraga moderat.
Cari cara agar Anda tetap bergerak saat ke dan selama di kantor
Bila Anda mengendarai mobil ke kantor, Anda bisa memarkir mobil di dekat kantor dan berjalan kaki menuju tempat kerja 10-15 menit. Seharian Anda telah bergerak 30 menit bukan?
Lebih baik berdiri untuk mengambil file dari lemari ketimbang Anda menyeret kursi sambil duduk. Berjalan ke tempat rekan kerja lebih baik daripada mengirimkan surat elektronik kepada mereka.
sumber
Subscribe to:
Posts (Atom)